Tiga minggu lalu saya dan suami menikmati bulan madu kami yang kedua dengan jalan-jalan di
Selandia Baru. Honeymoon ini sudah kami
rencanakan dari beberapa bulan sebelumnya dan disesuaikan dengan jadwal libur
kuliah saya dan day-off kerjanya suami. Waktu yang kami pilih pun juga memang
bertepatan dengan awal musim semi disini, akhir Agustus, ketika udara sudah
agak lebih hangat (13 – 18º
Celcius ketika siang hari) sehingga nyaman untuk bepergian. Ada beberapa kota
yang kami kunjungi yaitu Wellington, Queenstown, dan Wanaka.
W.E.L.L.I.N.G.T.O.N
Wellington
merupakan kota pertama yang kami kunjungi. Wellington ini adalah ibu kota
negara Selandia Baru. Kota ini tidak terlalu crowded laiknya Jakarta. Di zona
pusat kota, ada beberapa tempat yang bisa dikunjungi dengan jarak yang bisa
ditempuh dengan berjalan kaki sekitar 10 – 30 menit. Beberapa tempat tersebut
seperti:
1. Tepapa
Tongarewa Museum
Museum Tepapa
Tongarewa adalah museum nasional Selandia Baru. Museum ini dikelola dengan apik
dan interaktif, serta memiliki koleksi meliputi bidang seni, sejarah, Pasifik,
Maori, dan sains dan lingkungan. Dengan cakupan koleksi yang luas dan beragam,
museum ini cocok untuk dikunjungi oleh pengunjung dengan berbagai usia mulai
dari anak-anak hingga dewasa. Ketika kami berkunjung, terlihat anak-anak sedang
asyik menyimak video documenter mengenai letusan gunung api di Selandia Baru.
Ada juga yang antusias melihat koleksi museum mengenai tata surya dan juga
manifestasi budaya Maori. Selain itu, di lantai ke enam, ada viewing arena
dimana pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Wellington yang cantik. Selain
museum ini memiiki koleksi yang apik, pengunjung juga tidak dikenakan biaya
untuk masuk ke museum. Jadi bisa menambah pengetahuan tentang Selandia Baru
tanpa harus bayar. Lumayan banget kan?
Suami saya berfoto di depan replica bangunan Marae di Museum
Tepapa, semacam bangunan tempat kegiatan komunitas bagi suku Maori.
Pemandangan kota Wellington dari viewing arena di Museum
Tepapa
2. Wellington Cable Car
Wellington Cable Car sedang menuju Kelburn
Sudah hadir selama
110 tahun, Wellington Cable Car merupakan salah satu atraksi favorit penduduk
local mau pun wisatawan yang mengunjungi Wellington. Cable car ini mempunyai
rute yang dimulai dari teminusnya di Lambton Wuay, melintasi Victoria
University hingga pemberhentian terakhir di Kelburn. Anda bisa merasakan romantisme
perpaduan klasiknya gerbong cable dan menawannya pemandangan kota Wellington
selama perjalanan dengan Cable Car ini. Tidak hanya itu, di Kelburn, ada cable
car museum, juga ada look out spot untuk melihat kota Wellington, dan Wellington Botanical Garden. Di Botanical
Garden pun Anda bisa menikmati berbagai bunga yang lagi bermekaran, juga bisa
mengunjungi Carter Observatory and Planetarium yang berada dalam komplek
garden. Bagi yang berminat untuk mengunjungi penangkaran satwa Zealadia, tidak
jauh dari Cable Car museum ada free shuttle menuju Zealandia.
Pemandangan dari lookout spot di Kelburn
Husband Ipoo di depan Wellington Botanic Garden landmark
Bunga Magnolia yang sedang bermekaran
3. The Beehive
Beehive merupakan
gedung parlemen selandia baru dimana para anggota parlemen dan perdana menteri
menjalankan tugasnya. Gedung ini disebut Beehive yang artinya sarang lebah
karena bentuknya yang menyerupai sarang lebah. Memiliki design yang unik, dan
didekorasi dengan berbagai karya seni, Beehive merupakan salah satu tujuan
wisata di Wellington. Pengunjung dapat mengikuti 1 jam tour gratis untuk berkeliling Beehive
yang diadakan mulai dari pukul 10 pagi hingga jam 4 sore. Tidak hanya bisa
menikmati keindahan design dan dekorasi, and sejarah Beehive, pengunjung yang
mengikuti tour juga bisa mendapatkan informasi mengenai sistem pemerintahan dan
proses di parlemen, hingga aktifitas rutin di parlemen.
4. Cuba Street
Cuba Street
merupakan nama salah satu jalan di Wellington. Di jalan ini terdapat banyak
restoran, bar, second hand vintage boutique, hingga galeri seni. Bisa dikatakan
Cuba Street sebagai tempat nongkrongnya Wellingtonians dan para wisatawan,
terutama yang ingin menikmati nuansa bohemia ala Cuba Street sambil menyeruput
kopi di Café atau berburu aksesoris dan pakaian vintage.
Husband Ipoo dan water fountain di Cuba Street
Wellington
Waterfront
Wellington
waterfront merupakan area pusat bisnis kota Wellington yg terletak di pinggir
laut. Kawasan ini cukup asyik untuk jogging atau jalan santai di sore hari
sambil menikmati sunset bersama orang tercinta. Beberapa aktifitas lain yang
bisa dilakukan di kawasan ini yaitu bersepeda, skateboarding, dan kayaking.
Beberapa
tempat yang telah saya sebutkan merupakan tempat-tempat yang kami kunjungi.
Selain tempat-tempat tersebut ada beberapa objek wisata lain yang bisa
dikunjungi di Wellington seperti Top of Mount Victoria dimana pengunjungi bisa
menikmati pemandangan kota Wellington 360 derajat. Sayangnya, karena tightnya
jadwal liburan kami, kami tidak sempat hiking ke Top of Mount Victoria.
Mengenai transportasi, sistem transportasi di Wellington sangat teratur, bis
terjadwal dan hampir menjangkau semua tempat wisata di Wellington. Ada day bus
pass yang bisa dibeli dengan harga 9 dolar yang bisa dipakai untuk seharian
naik bis bagi yang malas untuk jalan kaki. Ada hal yang paling saya sukai di
Wellington yaitu kemudahan untuk mendapatkan akses internet. Di sepanjang area
sentral bisnis terdapat hotspot wifi gratis yang bisa gunakan untuk sekedar
melihat GPS jika anda tersesat atau tidak punya peta, atau upload foto-foto
anda langsung ke social media secara live. :D Nah, sekian dulu cerita singkat
mengenai objek wisata di Wellington.
Bis di Wellington ada
yang masih pake kabel.
Husband Ipoo eksis di salah satu
pojok kota wellington
Nice !!
ReplyDelete